bicara tentang cinta

Well, aku mulai posting hari ini dengan mengatakan "salam untuk semuanya." Semoga hari kalian menyenangkan seperti yang diharapkan. Hari ini aku berharap hariku menyenangkan seperti kalian, tapi ternyata hariku begitu penuh dengan kesalahan. Rasanya seperti ingin kembali saja ke waktu aku bangun tidur dan merestart kegiatanku. Terdengar seperti keluhan karena aku memang sedang mengeluh. Kalau menurut Pak Slamet masih "kelas 3." Banyak hal di hari ini yang aku sesali, mengapa? Itulah yang selalu menjadi pertanyaanku. Mengapa aku begini, jangan kau pertanyakan.
Aku masih bingung dengan siapa diriku ini. Aku masih bingung apa yang harus kulakukan. Aku masih bingung mengapa aku mau melakukan sesuatu. Sampai pada akhirnya aku maen angry birds...

Perutku kosong, rasanya lapar. Sama halnya seperti hatiku yang kosong, lapar rasanya. Untuk orang awam, cara mengisi hati yang kosong adalah dengan pacaran. Lalu bagaimana hukum pacaran? Aku yakin semua orang sudah tahu bagaimana hukum pacaran. Hanya saja mereka mencari referensi lain yang menyatakan kalau pacaran itu diperbolehkan, sehingga ketika mereka ditanya hal yang sama tentang pacaran mereka bisa menjawab dengan mengkambinghitamkan orang lain. Hah, bicara tentang cinta. Apakah pacaran itu diperbolehkan? Aku yakin tidak. Tapi mau bagaimana lagi, manusia sudah banyak yang tertunggangi nafsu. Prof. Emi Gianluca berpendapat bahwa Pacaran adalah dosa terindah. Benarkah begitu wahai kaum pemuda-pemudi? Apakah kalian akan mengorbankan kebahagiaan akhirat demi keduniawian. "hubbud dunya roksu kulli khotiah." Artinya: Cinta dunia adalah sumber segala keburukan. Silahkan tafsirkan ayat di atas sesuka kalian, yang penting kalian tahu kalau pacaran itu merupakan bentuk cinta dunia.

Menjelang sore hari suasana di MAN Kembangsawit masih ramai. Ada yang futsal, voli, bekelan dan aktivitas mencari keringat yang lain. Dan juga ada anggota KIR yang baru mandi sore rame-rame di tengah lapangan (maen air). Hah, sungguh suasana yang hangat. Ingin rasanya diriku mendapat kehangatan seperti itu. Kehangatan bersama teman-teman sejati. Tapi apa daya, diriku bukanlah dirimu. Aku punya jalan sendiri mencari kehangatan, salah satunya kopi spesial cyberspace. Maksudnya? Bloging, itulah maksudku.

Semenjak ada peraturan di MAN Kembangsawit yang menyatakan bahwa "Pada jam 4 sore Madrasah harus kosong" kemeriahan Madrasah berkurang, tidak seperti waktu aku baru masuk dulu. Pada jaman duluuuuuuuuuuu..... (seperti tok dalang) banayak murid MAN Kembangsawit yang menetap di MAN Kembangsawit, walaupun hanya sampai maghrib. Bukan untuk bermain-main, tapi untuk mendalami sumur ilmu di MAN Kembangsawit. Cukup segitu cerita tentang MAN Kembangsawit sekarang ganti topik...

Yang akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Sudah sore, kangen keluarga...

Karena diawali dengan salam, maka saya akhiri perjumpaan kali ini dengan "salam."


Komentar

Postingan populer dari blog ini

naskah drama lomba teater dalam rangka milad ke-50 MAN Kembangsawit

Jurnalisme Online vs Tradisional

penemu penemu