sejarah MAN KESA

Keberadaan Madrasah Aliyah Negeri Kembangsawit memiliki sejarah yang cukup panjang. cikal bakal lembaga ini diawali dengan adanya Pondok Pesantren “Subulul Hudaa” dibawah pimpinan K.H Munirul Ichwan (alm), berlokasi di Dukuh Kembangsawit Desa Rejosari Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.
Diawal pendiriannya, Madrasah ini merupakan lembaga non formal dan melaksanakan pendidikan khususnya untuk mempelajari / mendalami ajaran Islam dengan system tradisioanl pondok pesantren.
Pada tanggal 23 Agustus 1954 tokoh-tokoh dari pondok pesantren “Subulul Hudaa” diantaranya KH. Munirul Ichwan, KH. Mufti, KH. Achsani dan Kyai Dardiri mempelopori berdirinya lembaga pendidikan formal di lingkungan pondok, dan berhasil mendirikan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah “Salafiyah”.
Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kehendak masyarakat lingkungan dan demi untuk memajukan pendidikan ini, maka pengurus yayasan “Subulul Hudaa” mengajukan permohonan kepada pemerintah agar Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah “Salafiyah” dijadikan lembaga pendidikan negeri / yang dikelola oleh pemerintah. Selanjutnya sesuai dengan aturan dari Departemen Agama, pada tahun 1979 nama MAAIN berubah menjadi MAN ( Madrasah Aliyah Negeri ).
Pada tahun 1985 MAN Kembangawit mendapat proyek pengadaan tanah yang berlokasi terpisah dari Pondok Pesantren Subulul Hudaa. Pada tahun-tahun berikutnya mendapat proyek fisik pengadaan gedung ruang belajar dan ruang kantor secara berkesinambungan. Pada tahun 2007 mendapat pembebasan tanah seluas 2.054 m2, sehingga pada tahun 2009 ini tanahnya seluas 7.060 m2.

(dikutip dari mankesa.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

naskah drama lomba teater dalam rangka milad ke-50 MAN Kembangsawit

Jurnalisme Online vs Tradisional

berharganya kesehatan